nahwu lisan dan nahwu hati II:

Rasullullah Saw bersabda, “ilmu itu ada dua nacam, yaitu ilmu lisan. Ini adalah argumentasi Allah pada keturunan Adam. Dan ilmu hati. Inilah ilmu yang bisa memberikan manfaat.” ilmu hati adalah keyakinan yang mantap, mengenal Allah dari sifat realitas-realitas lapangan. Inilah nahwu yang berkaitan dengan hati. Inilah nahwu yang hukumnya fardu ain bagi setiap muslim. Ilmu ini untuk mengobati hati dari berbagaai penyakit, seperti hubbu dunya (cinta dunia) yang merupakan pokok berbagai kesalahan, mengkhawatirkan rizki yang telah di jamin oleh Allaah, takut kepada mahluk, riya, ujub, takabbur, keragu raguan dalah aqidah dan penyakit-penyakit lain yang memperlambat proses pengenalaan dan penyaksian kepada Al-Haqq (Al-lah Swt) inilah nahwu hati yang oleh kalangan sufi dinamakaan mahwu (penghilangan) dengan huruf mim (mahwu). Karenaa ilmu ini melenyapkan segalaa isi hati selain Allah.

Ilmu haqiqat merupakan terminal perjalanan mereka. Serta arena perputaran pengembaraan pikiran mereka. Dengan ilmu ini, mereka mencukupkan diri dari segala macam ilmu selain ilmu yang wajib. Semoga Allah meridhoi mereka.

Pernah di tanyakaan kepada seorang wali agung, sayyidi Ahmad bin musa, “apakah anda pernah mempelajari sebagian dari ilmu nahwu?”

dia menjawab, “Aku pernah mempelajari dua bait Al-fiah ibnu malik yaitu :

famaa lana illattibaa’u ahmada (tidak ada yang pantas bagi kami selain mengikuti Nabi Ahmad/muhammad)

dan “famaa ubiihaf’Al wa da’ maa lam yabih’ ( maka lakukanlah apa yang di perbolehkan, dan tinggalkan apa yang tidak di perbolehkan).”
Al-arobi r.a. Berkata : Aku tidak mengerti ilmu nahwu, selain i’rab dari firman Allah Ta’ala : In yakunu Fuqara’ yughnihimullahu min fadhlih ( apabila mereka adalah orang-orang yang faqir maka Allah akan memberi mereka kecukupan, dari keutamaanya. QS. An-Nur[24]:32) in adalah hurup Sayarat dan yughnihim adalah jawab dari syarat. Yang di maksud dengan berkecukupan di sini adaalah kecukupan terbesar. Firman Allah ini merupakan pembicaraan yang di tunjukaan kepada orang-orang yang menghadapkan diri, pada jalur tarekat para pemegang isyaraat.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: